Selasa, 12 Februari 2013

TINTA DI UJUNG BANDA

Tinta di ujung Banda
“mak, udin ingin kuliah” kata udin kepada emaknya
“mak senang dengarnya din, memangnya kamu ingin kuliah dimana?”tanya emak sambil menyodorkan secangkir kopi untuk udin
“Entahlah mak,udin juga bingung, udin ingin kuliah di luar daerah ya kalau bisa udin bisa kuliah di luar negri emak”tutur udin panjang lebar
Emak menjadi bingung mendengar keinginan anaknya,memiliki cita-cita yang tinggi,tapi tidak memiliki tempat bersandar untuk menopang keinginannya.
“Tapi din, emak tidak memiliki cukup biaya untuk kamu kuliah, udin kan tahu kalau emak ini hanya janda yang memilki penghasilan dibawah standar taraf kehidupan yang cukup.penghasilan hanya cukup untuk makan kita sehari-hari.”ungkap emak panjang lebar,mencoba memberi penjelasan kepada udin anaknya.
“ia mak udin mengerti,tapi apa salah dengan cita-cita udin,apa udin tidak pantas menjadi orang sukses.”
“tidak,bukan itu maksud emak,emak hanya ingin memberi pengertian kepadamu din,emak tidak ingin kamu kecewa nantinya.”
“ia mak,udin mengerti.”
Dengan raut wajah yang sedih,udin meninggalkan emak menuju kamar tidur.
“Oh Tuhan, kenapa harus begini jalan yang harus aku tempuh,Tuhan aku akan selalu berusaha untuk memantaskan diri menjadi orang sukses”udin mencoba memberi semangat kepada dirinya
***
Emak masih duduk melamun,menatap secangkir kopi yang belum sempat di minum udin,disebabkan perasaan kecewa atas penuturanya.
“Apa yang harus aku lakukan untuk memberi arahan kepada udin agar dia mengurungkan niatnya untuk melanjutkan kuliah  di luar daerah dan di luar negri, karena hal itu sangat mustahil untuk dicapainya.” Emak membatin dalam hatinya
Memang udin adalah anak yang pintar ia selalu menjadi juara dikelas, bahkan dia juga menjadi murid teladan di sekolahnya.tetapi pada tahun terakhir ini sepeninggal ayahnya biaya sekolah menjadi hambatan baginya untuk dapat belajar tenang,ia tidak dapat belajar dengan baik karena kadang-kadang udin harus membantu ibunya untuk menjual pisang goreng di perempatan jalan.
***
Ini sudah hampir akhir pembelajaran dan sebentar lagi ujian akhir akan segera berlangsung.
Udin tetap pada tekadnya,ia ingin melanjutkan kuliahnya keluar daerah bahkan kalau bisa keluar Negri.Udin belajar dan terus belajar bahkan waktu untuk tidurpun ia  masih asik memainkan rumus-rumus kimia dan fisika.udin berusaha untuk memantaskan dirinya untuk menjadi orang sukses dan hebat.
Senin, 12 oktober 2011, hari ini disekolah akan di umumkan daftar nama-nama yang akan mendapatkan undangan dari PTN yang ada di Banda aceh.sayang sekali, nama udin tidak tercantum di daftar nama-nama siswa yang mendapatkan Undangan.alasannya Udin jarang sekali hadir kesekolah,meskipun nilai akademisi yang tinggi tetapi kehadiran juga sangat mempengaruhi untuk mendapatkan undangan dari PTN.
Hanya 10 orang yang berhasil mendapatkan undangan dari PTN karena sekolah hanya terakreditasi c,dan itu disebabkan fasilitas yang kurang memadai yang dimilki oleh sekolah.
Udin terlihat begitu kecewa,ia mulai aring-aringan bahkan udin tidak sudi lagi untuk belajar,melihat buku saja sudah muak apalagi untuk memegang dan memahami isinya.duduk,diam dan tidur itulah pekerjaan yang dilakukan udin secara berulang-ulang.
“Din,kenapa kau?
Emak lihat kamu akhir-akhir ini mulai aring aringan tidak seperti minggu sebelum pengumuman undangan di sekolahmu,tapi sekarang kamu seperti kerangka tampa raga,atau mungkin kamu tersinggung dengan kata-kata emak kemarin lalu?”tanya emak kepada udin dengan cemas
“mak benar,itu semua mustahil,mana mungkin aku bisa sampai keatap rumah tampa tangga untuk kunaiki,Undangan saja  namaku tidak terdaftar apalagi keluar daerah.mimpi yang terlalu tinggi”ungkap Udin pada emak sambil tertawa tapi sorot matanya menunjukkan rasa kecewa yang dalam.
“Sudahlah din,janganlah bersedih hati,masih banyak jalan yang bisa kita tempuh asal ada usaha dan selalu berdoa kepada Allah yang maha kuasa.”hibur emak kepada Udin
“ia mak, udin mengerti, lebih baik udin tidak usah kuliah,selesai sekolah udin mau langsung bekerja saja emak”
“apa kamu sudah yakin Din untuk langsung bekerja tampa kuliah dulu?”tanya emak
“yakin emak ,seratus persen yakin selesai sekolah nanti udin mau langsung ke banda dan mencari kerja di sana.”jelas udin pada emak dengan nada yang bahagia
“emak setuju saja Din,apapun keputusan kamu asal kamu yakin itu yang terbaik emak setuju,tetapi sebelum kita jauh melangkah kita harus berpikir secara matang dulu untuk melakukan sesuatu,apalagi itu menyangkut masa depan kita terlebih lagi jika menyankut dengan orang banyak”jelas mak mulai memberi arahan kepada udin
“tentu saja mak, udin sudah berpikir matang-matang  untuk bekerja, Emak tahukan untuk lolos di perguruan tinggi itu  susah”sela udin
“ia din,tapi sekarang seperti yang kita ketahui bahkan bukan rahasia lagi mencari pekerjaan itu sangat sulit,apalagi seperti kamu yang tidak memiliki latar belakang pendidikan yang cukup mapan,semakin hari lulusan dari berbagai perguruan tinggi semakin banyak tetapi tidak semua dari mereka meiliki kesempatan untuk dapat bekerja.begitu juga dengan angka penganguran persentasinya semakin hari semakin meningkat dan hampir dari semua mereka menyandang gelar sarjana.mereka hanya mondar mandir saja dirumah.sebagian dari mereka ada yang miliki kesempatan untuk langsung dapat bekerja, tetapi sering  kita lihat pekerjaan yang mereka dapatkan tidak sesuai dengan keahlian yang mereka miliki dan sadisnya lagi  kadang-kadang pekerjaan yang mereka kerjakan tidak memiliki penghargaan secuilpun,mereka bekerja hanya untuk menyibukkan diri agar tidak bosan di rumah.sekarang bagaimana dengan nasib mereka yang tidak memiliki latar belakang pendidikan? Kamu bisa bayangkan sendiri pekerjaan apa yang akan mereka dapatkan,mereka hanya bisa menjadi tukang angkat barang dipasar atau menjadi tukang sol sepatu.akan tetapi sekarang kamu bisa lihat sendirikan hampir  semua kepala keluarga memiliki pembantu rumah tangga dan tidak memerlukan orang lain untuk membantu mereka,dan sekarang tukan sol sepatu saja harus memiliki keahlian jika tidak bisa kehilangan para pelanggan.Dan sekarang banda aceh adalah pusat bagi semua orang seolah olah disana tempat pengubah nasib.banyak sekali masyarakat yang datang kesana dan mereka juga memiliki keinginan yang sama seperti mu Din,mereka ingin melangkah untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik.sama seperti emak katakan tadi ada yang beruntung dan ada juga yang kecewa,yang beruntung adalah mereka sering pulang kedaerahnya,sedangkan yang kecewa mereka merasa malu denga keadaan yang mereka alami sehingga mereka tidak berani untuk menampakkan wajah mereka dikalangan masyarakat”jelas emak panjang lebar memberi penjelasan agar udin tidak gegabah dengan pilihannya
“tapi emak ,udin mau bekerja apa saja yang penting halal”sela udin
“ia din,itu memang harus dan wajib menjadi tekadmu untuk selalu mencari rejeki yang halal karena rejeki yang halal juga akan membawa keberkahan  keberkahan kepada kita”
“ia emak ,terus udin harus gimana? Udin enggak mau hidup udin sia-sia mak,udin mau jadi oarang sukses dan hebat”
“emak senang mendengar ucapanmu Din dan sekarang mari kita kembali ketopik awal kita apa kamu ingin kuliah dulu baru bekeja atau memilih langsung bekerja Din?”tanya mak kepada  Udin
“aduh mak Udin jadi tambah bingung, Udin tidak tahu harus bagaimana?
Menurut emak gimana?”udin kembali bertanya kepada emaknya
“kamu tidak usah bingung din,kalau menurut mak sih kamu kuliah saja dulu nanti selesai kuliah baru bekerja”
“Ide mak bagus juga, udin setuju mak”
“udin, dari dulu sampai sekarang pemilik lapangan pekerjaan memberikan kesempatan bekerja kepada mereka yang pantas dan sesuai  untuk mendapatkan pekerjaan tersebut.mereka tidak akan akan memberikan lapangan kerja secara asal-asalan kepada seseorang yang tidak ahli dalam bidang tersebut,secara tidak langsung persaingan untuk mendapatkan pekerjaan itu lebih sulit, yang tidak memiliki talenta ataupun kemampuan akan tersingkir secara sendirinya dan mereka tidak akan dapat merperbaiki jalan hidup dengan baik”
“ia mak,udin paham ,jadi setelah ujian nanti udin akan langsung pergi kebanda aceh untuk mengikuti ujian masuk ke perguruan tinggi”
“ya sudah mak mau istrihat dulu,semoga apa yang mak sampaikan dapat bermamfaat untukmu dan kamu tidak lagi bingung untuk menentukan  pilihanmu,kamu juga istrirahat sana biar besok segar sekolahnya”kata Emak sembari melangkahkan kakinya meninggalkan Udin yang masih duduk termenung diatas kursi.
“iya mak Udin juga ngantuk sekali.”sela Udin sambil  bergegas pergi menuju kamarnya.
***
Matahari bersinar begitu cerah seolah mengikuti gerangan hati Udin yang begitu semangat untuk melihat hasil ujian akhir nasional yang akan diumumkan hari ini di sekolah.
“Udin cepat sekali hari ini  kamu bangun tidurnya memangnya kamu mau kemana?” tanya emak pada Udin
“ia mak, Udin mau lihat pengumuman hasil ujian akhir nasional yang akan ditempel hari ini di sekolah,doain Udin ya mak”
“ia Din pasti emak doain semoga kamu lulus dan bisa melanjutkan kuliah di banda aceh.”
“Amin ya Rabbal alamin,Udin berangkat ya emak, assalamualaikum”pamit udin pada emak sambil bergegas pergi menuju kesekolah
“ia Din  wa’alaikumsalam,hati-hati di jalan iya”
***
Di sekolah ramai sekali yang sudah hadir, tujuan mereka sama seperti Udin ingin melihat hasil perjuangan yang telah diperjuangan selama tiga tahun, waktu ,biaya dan semua yang telah dikorbankan untuk menempuh pendidikan.
“selamat ya Din kamu mendapatkan nilai tertinggi” kata salah satu teman udin
“yang benar kamu Man”
“benar Din, nama kamu masih Rasyidin kan”
“ialah Firman,memang sejak kapan aku ganti nama”
“Ya sudah berarti benar dong kalau yang teratas itu adalah nama kamu”
“Alhamdulillah terima kasih ya Allah, terima kasih ya Man atas informasinya”
“Sama-sama Din,ya sudah aku pulang dulu ya, Assalamualaikum”
“Wa’alaikumsalam Man”
***
“Emakk” dengan nada sedikit berteriak Udin memanggil ibunya
“ia Din, kenapa manggil emak sambil teriak-teriak begitu” tanya emak heran
“mak ayo tebak Udin mau bilang apa?”
“ia emak tahu kamu luluskan” emak mencoba menjawab pertayaan Udin anaknya
“Benar mak dan Udin mendapat nilai tertinggi di sekolah”papar Udin
“ya sudah besok kamu langsung saja ke banda aceh ,tadi Emak baca di koran minggu depan testing masuk perguruan tinggi
“ia mak,tapi nanti sesampai di sana Udin  tinggal di mana?”
“Kalau soal tempat tinggal kamu tenang saja emak sudah bilang sama Cut naimah untuk menampung kamu sementara selama mengikuti testing di rumah anaknya Salim yang juga sedang kuliah di banda aceh”
“Udin mau beres-beres dulu Mak ya biar besok tidak lagi repot”
“Ia din”
***
“Udin berangkat emak iya, mak baik-baik selama Udin gag ada”
“ia Din ,kamu hati-hati di sana jaga diri kamu nak”
“Ia emak doain Udin ya semoga semuanya berjalan dengan lancar”
“Ia Din pasti Mak selalu berdoa untuk kamu”
Udin naik ke dalam mobil yang sedari tadi telah menungunya, satu klakson dari supir pertanda mobil akan segera melaju,perlahan Udin mulai hilang dari pandangan emak.Di dalam mobil Udin lebih memilih tidur karena ia tidak biasa berperjalanan jauh takutnya ia akan muntah dan itu malu sekali jika anak seusianya masih muntah di dalam mobil.
Akhirnya Udin sampai juga di Banda Aceh,sesampainya di sana ia langung menuju rumah anaknya Cut naimah yang bernama Salim di peniti lorong Rumoh aceh,di sana ia disambut dengan baik. Salim tinggal dirumah yang  tidak besar hanya memiliki empat kamar saja dan salim hanya menyewa di salah satu kamar yang ada di rumah tersebut.Di sana Udin telah ditunggu oleh Salim.
“assamualaikum,apa benar ini rumahnya Salim”tanya udin pada seseorang yang berada di rumah yang di tujunya
“wa’alaikumsalam.benar saya adalah Salim,apa kamu Rasyidin anaknya bu Aiman?salim balas bertanya kepada udin
“ia benar”jawaab Udin
“Ayo masuk, pasti kamu capek sekali mari aku tunjukan kamar kita”jelas salim
“baiklah”
Sesampai di kamar
“Udin kamu langsung istrirahat saja karena besok kita akan mendaftar di perguruan tinggi”
“Mendaftarnya langsung besok?”tanya Udin bingung
“ia,besok kita ke bank dulu untuk membayar uang pendaftaran setelah itu kita langsung ke warnet untuk mendaftar secara online” jelas Salim mencoba memberi arahan pada Udin
“oh Tuhan,brarti besok langsung mulai untuk mendaftar”
“ia makanya istrirahat terus”
“ya baik Lim”
Selesai membereskan semua barang-barang yang dibawa Udin dari kampung merekapun langsung tidur.kelelahannya dalam perjalanan membuat Udin tidak membutuhkan waktu yang lama untuk bisa tidur terlelap.
***
Tak ada suara burung-burung menyanyi,tak ada kupu-kupu berterbangan hanya kebisingan lalu lalang manusia yang membuat Udin dan Salim terbangun tidur.
“Aduh Lim ribut sekali padahal  ini masih terlalu pagi”udin mengeluh karena merasa tidurnya terganggu
“ini  bukannya desa kalau di kota pagi-pagi orang sudah mulai beraktifitas sesuai dengan profesi mereka, jadi suara bising kereta mobil begitu terdengar,ditambah lagi rumah kita dekat dengan pasar ikan ya pasti banyak ibu-ibu yang belanja”jelas salim
“owh jadi di kota itu semua orang punya pekerjaan ya?”tanya udin polos
“bisa dikatakan begitu,karena kehidupan dikota itu lebih keras daripada di Desa ,kalau tidak bekerja berarti berhenti menjalani kehidupan”jelas salim
“sadis sekali”sela udin
“ya sudah cepat siap-siap kita ke Bank sekarang,kalau terlambat bisa antrian panjang”
“oke, tunggu sebentar”jawab udin sambil melangkahkan kakinya untuk bersiap-siap
***
Semuanya sudah kelar mulai dari ke Bank, mendaftar lewat Online, mengikuti ujian tulis maupun pengumuman kelulusan.Aku diterima di salah satu Perguruan tinggi yang ada di banda aceh di fakultas keguruan ilmu pendidikan B.inggris.perjuanganku tidaklah sia-sia,nasehat emak yang membuatku yakin dengan semua yang telah terjadi.anganku untuk bisa kuliah di luar daerah ataupun di luar Negri telah aku kubur dalam-dalam karena bagiku mengecap pendidikan di tanah rencong ini adalah salah wujud kebanggaanku kepada Tanah air.Benar kata Emak jika bukan kita yang mencintai dan membanggakan tanah rencong ini siapa lagi?.meskipun aku tidak memiliki peran penting dalam membanggakan Aceh tapi setidaknya aku bangga bisa berbuat hal kecil yang dapat bermamfaat besar untuk Aceh.Aku telah yakin dengan pilihanku ini kuliah di tanah yang telah memprjuangkan kehidupanku.terima kasih Aceh.


c








Tidak ada komentar:

Posting Komentar